Home » » Kisah Kejujuran Anak Penggembala Kambing

Kisah Kejujuran Anak Penggembala Kambing

Sahabat dunia islam, Khalifah Umar bin Khattab merupakan sosok pemimpin setelah meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW yang sangat disegani. Ini karena Umar terkenal sangat teguh menjaga amanah dan tidak mau menyimpang.
Kala itu, Umar sedang mengadakan perjalanan ke suatu tempat. di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seorang anak penggembala kambing.

Anak ini hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Dia pun hidup mengandalkan upah yang diperolehnya dengan menggembala kambing.
Melihat si anak itu, Umar kemudian ingin menguji apakah anak ini dapat bersikap jujur dan amanah. Maka, didekatilah si anak ini.
“Banyak sekali kambing yang kau pelihara. Semuanya bagus dan gemuk-gemuk. Juallah kepadaku barang satu ekor saja,” kata Khalifah Umar kepada si anak gembala.
“Saya bukan pemilik kambing-kambing ini. Saya hanya menggembalakan kambing-kambing ini dan memungut upah darinya,” kata anak gembala.
“jika kau jual pada ku, Katakan saja kepada majikanmu, kalau salah satu kambingnya dimakan serigala,” ucap Khalifah Umar.
Anak gembala itu terdiam. Sejenak kemudian, dia lalu berkata, “Di mana Allah? Di mana Allah? Jika tuan menyuruh saya berbohong, di mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah tuan mau menjeruskan saya ke dalam neraka karena telah berbohong?”
Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar menitikkan air mata. Dipeluknya anak gembala itu, lalu dia meminta agar si anak gembala itu mengantarkannya kepada sang majikan.
Setelah bertemu dengan majikan si anak gembala, Khalifah Umar kemudian menawar harga anak itu. Kesepakatan terjadi, dan si anak gembala ini dimerdekakan oleh Khalifah Umar.
Selain itu, Khalifah Umar juga membeli semua kambing yang digembalakan si anak tadi. Kambing-kambing itu kemudian diberikan kepada si anak gembala, dan menjadi hak penuh miliknya, sebagai hadiah atas kejujuran dan amanah si anak tadi.
Dari cerita diatas menunjukan bahwa kejujuran adalah nilai yang peling tinggi yang harus di pegang oleh kita semua. Walau ada kesempatan untuk menjual kambingnya tanpa sepengetahuan dari majikanya tetapi Allah maha tahu atas segala apa yang kita kerjakan didunia.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.